Ikatan Alumni (IKA) Universitas Airlangga (Unair) Cabang Tulungagung berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung membuat sumur bor untuk warga Tenggarejo, Tanggunggunung, Tulungagung, Minggu (19/5/2024).
Heru Suseno Penjabat (Pj) Bupati Tulungagung dalam sambutannya di acara peresmian sumur bor tersebut mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan Tahun Anggaran 2025 untuk program pipanisasi.
“Sehingga warga bisa menikmati air sumur bor ini langsung dari rumah masing-masing,” tuturnya, lewat keterangan yang diterima suarasurabaya.net.
Mudjito Kepala Desa Tenggarejo mengungkapkan, sumur bor tersebut merupakan upaya IKA Universitas Airlangga Cabang Tulungagung dalam membantu warga mengatasi kesulitan air bersih yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
“Satu tangki ini bisa digunakan selama seminggu setiap kepala keluarga,” ujar Mudjito.
Dia menambahkan, dulu setiap musim kemarau warga Tenggarejo terpaksa harus membeli air bersih sebanyak satu tangki mobil dengan kapasitas 4000 liter seharga Rp250.000. Sehingga selama sebulan warga harus mengeluarkan biaya Rp1 juta untuk memenuhi kebutuhan.
Sedangkan bagi warga yang tidak mampu membeli air, hanya bisa mengandalkan bantuan dari Pemkab Tulungagung atau pihak lain.
“Kalau tidak ada bantuan, kami mengusung air dari belik (sumber air-red.),” terangnya.
Sementara mengambil air dari sumber air, lanjutnya, tidaklah mudah. Aksesnya berupa jalan setapak sehingga menjadi kendala saat mengusung jeriken berisi air yang diangkut menggunakan motor modifikasi atau berjalan kaki.
Kondisi sulit air tersebut, akhirnya membuat IKA Unair Cabang Tulungagung bersama Pemkab Tulungagung dan berbagai pihak terkait, berinisiatif membantu membuatkan sumur bor melalui program AMERTA (Aksi Merdeka Air dan Tanaman untuk Alam).
“Kami berharap program ini bisa membantu warga Tenggarejo mengatasi kesulitan air yang dialami sejak bertahun-tahun. Sehingga tidak perlu lagi membeli, menunggu bantuan hingga mengusung dari sumber,” terang Desi Lusiana Ketua IKA Universitas Airlangga Cabang Tulungagung.
Di kesempatan yang sama, M. Fauzi Setiawan Ketua AMERTA menjelaskan, proses pengeboran sumur yang berlangsung sejak 14 Oktober 2023 lalu itu tidaklah mudah. Sebab kondisi gunung kars (bantuan kapur) membuat mata bor sering bertemu rongga kosong sehingga membuat proses menjadi lambat.
“Pernah juga membentur batuan hitam hingga membuat mata bor rompal dan harus diganti,” ungkapnya.
Sampai pada akhirnya di awal tahun 2024, sumber air berhasil ditemukan di kedalaman 86 meter.
“Alhamdulillah, pengeboran yang dilakukan teman-teman dari IKA Universitas Airlangga Cabang Tulungagung telah mendapatkan hasil. Meski belum diresmikan telah digunakan oleh warga,” kata Heru Suseno Pj Bupati Tulungagung saat meninjau sumur bor, Rabu (15/5/2024) lalu.
Meski telah menghabiskan biaya hingga Rp200 juta, namun keberadaan sumur bor ini sangat disyukuri warga.
“Kami banyak berterima kasih kepada IKA Universitas Airlangga dan para donatur yang telah membantu warga dengan membuatkan sumur bor. Kami akan membentuk kelompok pengelola yang bertanggung jawab merawat sumur agar makin bermanfaat secara luas,” ujar Arif Darmawan Kepala Dusun Tenggar.
Kini, warga yang sudah memanfaatkan air dari sumur bor tersebut telah mencapai 120 jiwa.
“Targetnya, kami akan mengalirkannya ke 250 meteran air supaya warga bisa mengakses air bersih langsung dari rumah masing-masing,” kata Arif.
Diketahui, peresmian sumur bor itu disertai kegiatan penghijauan dengan penanaman 150 batang pohon alpukat, gelar bahan pangan murah, dan pemeriksaan kesehatan gratis yang bekerja sama dengan dinas, serta lembaga-lembaga terkait. (azw/ham)